Breaking

Showing posts with label CSS. Show all posts
Showing posts with label CSS. Show all posts

Monday, February 6, 2017

February 06, 2017

Notifikasi Adblocker Adsense Ala Kompi Ajaib

Salam Blogger, kali ini Arlina Design akan berbagi tutorial cara memberikan notifikasi adblocker adsense saat pengguna mengakses blog dan mengaktifkan ekstensi adblock di browser.

Notifikasi Adblocker Adsense Ala Kompi Ajaib

Tutorial ini saya dapat dari blog Kompi Ajaib yang dikelola oleh admin +Adhy Suryadi yang senantiasa memberikan trik dan tips blogger yang bermanfaat dan beliau sangat menginspirasi saya untuk membangun blog menjadi lebih baik. Mengenai penjelasan kenapa sobat perlu Menambahkan Notifikasi Adblocker Adsense di dalam blog sobat bisa mengunjungi sumbernya di http://www.kompiajaib.com/2016/07/membuat-notifikasi-untuk-pengguna.html
Selengkapnya »

Saturday, January 28, 2017

January 28, 2017

Membuat Tombol Demo dan Download Material Design

Membuat Tombol Demo dan Download Material Design - Seperti yang kita ketahui, kini Material Design sudah menjadi tren sebagai antarmuka web atau UI (User Interface) baik itu pada perangkat mobile maupun desktop dalam sebuah halaman website. Antarmuka web ini pun disambut baik oleh pengguna maupun pengembang website karena memiliki segudang fitur yang bermanfaat serta tampilan yang lebih menarik.

Membuat Tombol Demo dan Download Material Design

Pada kesempatan ini Arlina Design akan memberikan contoh tombol demo dan download yang ditambahkan dengan efek animasi ripple (gelombang) pada saat kita menekan tombol tersebut yang merupakan salah satu fitur seperti efek animasi dari Material Design.
Selengkapnya »

Tuesday, January 17, 2017

January 17, 2017

Cara Memasang Artikel Terkait di Dalam Postingan

Cara Memasang Artikel Terkait di Dalam Postingan - Halo sobat blogger, tentunya sobat sudah mengetahui dengan fungsi sebuah widget artikel terkait di blog yang menampilkan sejumlah artikel terkait sesuai label di bawah artikel baik itu dalam bentuk link dan thumbnail ataupun link saja.

Cara Memasang Artikel Terkait di Dalam Postingan

Namun sedikit berbeda dari sebelumnya, di sini saya akan memberikan tutorial Cara Memasang Artikel Terkait di Dalam Postingan. Seperti yang saya singgung sebelumnya di artikel Cara Memasang Iklan Adsense di Tengah Postingan bahwa sobat juga bisa memasang kode atau widget lain di dalam kode tersebut, tutorial blogger kali ini pun masih menggunakan kode yang sama. Tutorial ini saya dapatkan dari blog http://www.bungfrangki.com/2015/12/membuat-related-pos-dalam-postingan.html dan telah saya modifikasi kembali disesuaikan dengan style saya.
Selengkapnya »

Tuesday, January 10, 2017

January 10, 2017

Cara Memasang Iklan Adsense di Tengah Postingan

Cara Memasang Iklan Adsense di Tengah Postingan - Masih membahas seputar Adsense, kali ini Arlina Design membahas tentang trik dan tips Cara Memasang Iklan Adsense di tengah postingan. Sebetulnya sudah banyak sekali artikel yang membahas tentang trik ini, namun kebetulan di blog ini belum ada jadi saya bagikan dan mungkin judulnya agak mainstream menurut saya tapi tidak apa-apa yang penting berbagi.

Cara Memasang Iklan Adsense di Tengah Postingan

Manfaat dari trik Memasang Iklan Adsense di tengah postingan ini yaitu sobat bisa lebih meningkatkan pendapatan Google Adsense blog sobat dengan jumlah rasio klik yang lebih tinggi dan biasanya akan lebih menarik minat pembaca dengan konten iklan yang ditampilkan karena posisi iklan yang strategis berada di tengah postingan. Singkat saja, berikut Cara Memasang Iklan Adsense di Tengah Postingan.
Selengkapnya »

Wednesday, November 23, 2016

November 23, 2016

Membuat Morphing Button Menggunakan CSS & Javascript



Dalam postingan ini kita akan mencoba untuk Membuat Morphing Button Menggunakan CSS Dan Javascript, nantinya yang kita buat akan terlihat seperti musiXmatch Musik Recognizer tapi bukannya menunjukkan hasil di layar penuh, di sini saya akan menunjukkan kartu dengan inforrmasi artis dan judul lagu. Tutorial ini saya kutip langsung dari blog saya karena lagi tidak ada bahan, buat yang mengerti bahasa inggris bisa mampir ke http://muhammadsayuti.com :D.

Pertama buatlah file html baru dan beri nama index.html dan kemudian salin template di bawah ini.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<meta name="author" content="Muhammad Sayuti">
<meta name="msapplication-tap-highlight" content="no">
<meta name="viewport" content="user-scalable=no, initial-scale=1, maximum-scale=1, minimum-scale=1, width=device-width">

<link rel="stylesheet" type="text/css" href="css/style.css">
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="css/normalize.css">
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="css/icons.css">
<title>Morphing Button</title>
</head>
<body>
<div class="content">
<div class="morpher">
<a class="circle-button" href="#"><span class="icon icon--microphone"></span></a>
</div>
<div class="player">
<img class="player__cover" src="img/Montevallo.jpeg" alt="Take Your Time by Sam Hunt" />
<div class="player__meta">
<h4 class="player__track">Take Your Time</h3>
<h4 class="player__artist">Sam Hunt</h3n>
<h4 class="player__album-name">Montevallo</h3>
</div>
<a href="#" class="button--close"><span class="icon icon--cross"></span></a>
</div><!-- /player -->
</div>
<script type="text/javascript" src="index.js"></script>
</body>
</html>

Selanjutnya buatlah file css baru dan beri nama style.css dan copy css di bawah ini.
html,body{
padding:0px;
margin:0px;
font-family:san-serif;
background-color: #eee;
}
*{
box-sizing:border-box;
}

.content{
display: -ms-flexbox;
display: -webkit-flex;
display: flex;

-ms-flex-align: center;
-webkit-align-items: center;
-webkit-box-align: center;

align-items: center;
-webkit-box-pack: center;
align-items: center;
justify-content: center;
flex-direction: column;
flex-flow: column wrap;
height:100vh;
}
/* Buttton container Style */
.morpher{
color: #2196F3;
align-items: center;
background-color: #FFF;
display: flex;
-webkit-box-flex: 0;
justify-content: center;
flex: none;
min-height: 48px;
min-width: 48px;
overflow: visible;
border-radius: 25px;
transform: scale3d(1,1,1);
-webkit-transform: scale3d(1,1,1);
}
.card {
transform: scale3d(7,10,1);
-webkit-transform: scale3d(7,10,1);
border-radius: 1px;
box-shadow: 0 3px 4px rgba(0,0,0,0.3);
}
/* Buttton Style */
.btn{
color: #2196F3;
background-color: #FFF;
text-decoration: none;
display: flex;
text-align: center;
border-radius: 25px;
padding: 1em 5em;
overflow: visible;
border: none;
}
.circle-button{
width: 50px;
height:50px;
padding: 1em !important;
border-radius: 50%;
}
.listening{
position: relative;
}
.listening::before,
.listening::after {
content: '';
position: absolute;
top: calc(50% - 24px);
left: calc(50% - 24px);
height: 48px;
width: 48px;
pointer-events: none;
opacity: 1;
border: 1px solid rgba(255, 255, 255, 0.7);
border-radius: 50%;
}

.listening::before,
.listening::after {
-webkit-animation: anim-ripple 1.2s ease-out infinite forwards;
animation: anim-ripple 1.2s ease-out infinite forwards;
}
.listening::after {
-webkit-animation-delay: 0.6s;
animation-delay: 0.6s;
}

/* Player Style */
.cover{
display: none;
margin-top: -1px;
width:300px;
height:200px;
flex: none;
border-radius: 5px 5px 0 0;
}

.button--close {
position: absolute;
z-index: 10;
top: 0px;
right: 0px;
left: auto;
width: 40px;
height: 40px;
padding: 10px;
color: #eee;
pointer-events: all;
text-decoration: none;
}

.button--close:hover,
.button--close:focus {
color: #ddd;
}
.player {
position: absolute;
width:calc(50px * 7);
height:calc(50px * 10);
-webkit-font-smoothing: antialiased;
-moz-osx-font-smoothing: grayscale;
pointer-events: none;
opacity: 0;
}
.player::after {
content: '';
position: absolute;
pointer-events: none;
border-radius: 5px 5px 0 0;
background: linear-gradient(to bottom, rgba(0, 0, 0, 0.5), transparent);
}
.player--visible {
pointer-events: none;
-webkit-transition: opacity 0.5s linear 0.2s;
transition: opacity 0.5s linear 0.2s;
opacity: 1;
}
.player__cover {
margin-top: -1px;
width:100%;
max-height: 300px;
overflow: hidden;
border-radius: 5px 5px 0 0;
}

.player__meta {
position: absolute;
width: 100%;
bottom:20px;
padding: 0 1em 1em;
text-align: center;
}

.player__track {
font-size: 1.15em;
margin: 1.25em 0 0.05em 0;
color: #55656c;
}

.player__album {
font-size: 12px;
margin: 0;
color: #bbc1c3;
}

.player__album-name,
.player__artist {
color: #adb5b8;
}

/* Keyframes Animation */
@-webkit-keyframes anim-ripple {
0% {
opacity: 0;
-webkit-transform: scale3d(1, 1, 1);
transform: scale3d(1, 1, 1);
}
50% {
opacity: 1;
}
100% {
opacity: 0;
-webkit-transform: scale3d(3, 3, 1);
transform: scale3d(3, 3, 1);

}
}

@keyframes anim-ripple {
0% {
opacity: 0;
-webkit-transform: scale3d(1, 1, 1);
transform: scale3d(1, 1, 1);
}
50% {
opacity: 1;
}
100% {
opacity: 0;
-webkit-transform: scale3d(3, 3, 1);
transform: scale3d(3, 3, 1);

}
}

Bagian berikutnya adalah file javascript, saya akan mulai menjelaskan semua proses animasi dari file ini sehingga mudah untuk memahami seluruh proses. Sekarang buatlah file javascript baru dan beri nama index.js. Buatlah kelas baru dan tambahkan konstruktor untuk menginisialisasikan semua variabel.

'use strict';
class MorphingButton{
constructor(){
//initilize all variables
this.btn = document.querySelector('.morpher a');
this.meta = document.querySelector('.player');
this.btnClose = document.querySelector('.button--close');

this.onClick = this.onClick.bind(this);
this.onCardClose = this.onCardClose.bind(this);
//add all even listener needed
this.addEventListeners();
}
}
window.addEventListener('load',() => new MorphingButton());

Sekarang tambahkan 3 fungsi baru onClick, onCardClose dan addEventListeners di kelas sebelumnya. addEventListeners digunakan untuk menambahkan semua listener yang akan kita gunakan, onClick akan digunakan untuk mendengarkan event klik pada tombol dan onCardClose akan digunakan untuk mendengarkan klik event pada tombol tanda silang di dalam kartu padainformasi lagu.

addEventListeners(){
this.btn.addEventListener('click',this.onClick);
this.btnClose.addEventListener('click',this.onCardClose);
}
onCardClose(e){
e.preventDefault();
this.hideCard();
}
onClick(e){
e.preventDefault();
let self = this;
// start listening state
this.listening();

//simulate listening for song in 5000 miliseconds
setTimeout(function(){
// stop listening state
self.stopListening();
// show card with song information
self.showCard();
// clear current Timeout
clearTimeout(this);
},5000);
}

Pada kode di atas dalam fungsi onClick kita perlu menyimpan innstance kelas pada variabel self karena setTimeout berjalan di thread berbeda, sehingga kita tidak mungkin dapat mengakses fungsi yang ada pada kelas saat ini didalam fungsi setTimeout.

Sekarang mari kita membuat bagian animasi dan membuat 4 fungsi baru yaitu listening, stopListening, Showcard dan hideCard. Pertama mari kita mulai dengan fungsi listening dimana fungsi ini kita menambahkan kelas listening pada elemen btn, jika Anda melihat kelas listening dengan pseudo class(kelas semu) ::after dan ::before di css, saya membuat border di mana border-radius diatur ke 50% sehingga akan membuat semacam cincin di tengah layar dan menganimasikannya dengan keyframes anim-ripple di mana animasi akan selalu berjalan karena saya mengatur animation-iteration-count menjadi infinit. Pada pseudo class ::after saya mengatur penundaan selama 0,6 detik sehingga ini akan membiarkan animasi di pseudo class ::before untuk berjalan terlebih dahulu selama 0,6 detik sebelum animasi di pseudo class ::after dieksekusi.

listening(){
// add class listening to circle-button
this.btn.className += ' listening';
}

Sekarang untuk fungsi stopListening kita hanya perlu menghapus kelas listening dari tombol untuk menghentikan animasi sehingga hanya kelas circle-button yang ada dalam elemen btn.

stopListening(){
// remove the listening class from button
this.btn.className = 'circle-button';
}

Berikutnya mari kita pindah ke fungsi showCard, dalam fungsi ini saya mengubah elemen induk dari btn menjadi kartu dengan menambahkan kelas card, ada beberapa urutan transisi untuk elemen ini dan urutannya berbeda saat kartu tampil dan saat kartu disembunyikan. Pada Showcard urutan transisi pertama adalah transform kemudian diikuti dengan border-radius. Jadi border-radius akan menunggu transform untuk menyelesaikannya terlebih dahulu sebelum dieksekusi. Dalam fungsi ini kita akan menyembunyikan btn dan mengatur opacity ke 0 serta menampilkan informasi lagu dengan menambahkan kelas player–visible pada elemen meta.

showCard(){
// add transition to morpher with 100ms delay on border-radius
this.btn.parentNode.style.transition = 'border-radius 100ms linear 100ms,transform 100ms linear';
//add transtion on opacity with duration 50ms
this.btn.style.transition = 'opacity 50ms linear';
//change button opacity to 0 and hide the button
this.btn.style.opacity = 0;
// add card class to morpher to transform it from circle button to card
this.btn.parentNode.className += ' card';
// add player--visible class to show track information
this.meta.className += ' player--visible';
}

Yang terakhir adalah fungsi hideCard. Dalam fungsi ini kita akan melakukan kebalikan dari fungsi Showcard dimana kita akan mengubah kembali elemen induk dari btn ke menjadi lingkaran yang memiliki bentuk yang sama dengan elemen btn. Urutan transisinya kebalikan dari fungsi Showcard, sehingga urutan transisinya adalah border-radius pertama dan kemudian diikuti dengan transform. Setelah itu kita akan menampilkan kembali elemen btn dan menyembunyikan informasi lagu.

hideCard(){
// remove player--visible to hide the song information
this.meta.className = 'player';
// add transition to morpher with 100ms delay on transform
this.btn.parentNode.style.transition = 'border-radius 100ms linear,transform 100ms linear 100ms';
// remove card class from morpher
this.btn.parentNode.className = 'morpher';
//add transtion on opacity with duration 200ms and delay 200ms
this.btn.style.transition = 'opacity 200ms linear 200ms';
//change button opacity to 1 and show the button
this.btn.style.opacity = 1;
}

Mungkin itu saja yang dapat saya share pada postingan kali ini, untuk sourcecode dapat di download melalui Github.

Saturday, October 22, 2016

October 22, 2016

Membuat SlidingUpPanel Dengan HTML,CSS Dan Javascript Bagian 4





Setelah sebelumnya di postingan Membuat SlidingUpPanel Dengan HTML, CSS Dan Javascript Bagian 3 kita telah membuat pemutar musiknya, maka pada postingan terahir di dalam topik ini kita akan memperbaiki beberapa element serta sedikit memberi efek untuk mempercantik tampilan antarmuka.

Pertama-tama kita akan mengedit pada bagian panel header dimana content dari panel header akan kita bagi menjadi 2, yaitu panel header saat posisi SlidingUpPanel terbuka dan panel header saat posisi SlidingUpPanel tertutup atau berada dibagian dibawah layar.
Ubah bagian sliding-up-panel-header menjadi seperti berikut




SlidingUpPanel Music Player























Sekarang tambahkan css berikut kedalam file sliding-up-panel.css.
#sliding-up-panel-header.expanded .panel-header-content__expanded{
transition:opacity 300ms;
opacity:1;
}
#sliding-up-panel-header .panel-header-content__expanded{
position: absolute;
transition: opacity 300ms;
opacity:0;
text-align: left;
padding:20px;
pointer-events: none;
}
#sliding-up-panel-header .panel-header-content__collapsed{
pointer-events: none;
}
#sliding-up-panel-header.expanded .panel-header-content__collapsed{
display: none;
}

Sekarang kita akan memperbaiki beberapa bug yang mungkin telah Anda lihat saat kita mendrag panel header lebih dari tinggi layar maka panel header akan overflow dan tidak nampak dilayar, untuk mengatasinya kita perlu menambahkan statement if saat user mendrag header dengan mengecek apakah posisi sumbu y saat ini kurang dari ukuran saat SlidingUpPanel pada posisi terbuka dan apakah posisi sumbu y saat ini lebih dari 0. Tambahkan 2 baris statement if berikut pada fungsi update di file sliding-up-panel.js tepat sebelum this.slidingPanel.style.transform = `translateY(${to}px)`;

//prevent the header to overflow the screen height when dragging
if(to < this.expandedY) to = this.expandedY;
if(to > 0) to = 0;

Selanjutnya masih di file yang sama, ubah fungsi animateSlidingPanelIntoPosition menjadi seperti berikut.
animateSlidePanelIntoPosition (target) {
if(!target){
return;
}
// create new function variable to excecute when the transition has ended
const onAnimationComplete = evt => {
const panel = evt.target;
panel.removeEventListener('transitionend', onAnimationComplete);
panel.style.transition = '';
};
// create and set panel to current slidingPanel
const panel = target;
//check if current state is expanded
if(this.isExpanded){
//add event listener when the transition has ended.
panel.addEventListener('transitionend', onAnimationComplete);
//set the panel transition to transform with duration 200 miliseconds
panel.style.transition = `transform 200ms`;
//set the panel transform to position when it's in expanded state
panel.style.transform = `translateY(${this.expandedY}px)`;
//add class expanded to panel header
this.panelHeader.setAttribute('class','expanded');
}else{
//add event listener when the transition has ended.
panel.addEventListener('transitionend', onAnimationComplete);
//set the panel transition to transform with duration 200 miliseconds
panel.style.transition = `transform 200ms`;
//set the panel transform to position when it's not in expanded state
panel.style.transform = `translateY(0px)`;
//remove class attribute from panel header
this.panelHeader.removeAttribute('class')
}
// user has finish dragging the header, set target to null
if(!this.draggingHeader)
this.target = null;
}

Selanjutnya kita akan menampilkan preloader saat playlist masih kosong dan menyembunyikannya saat playlist telah terisi. Disini kita juga akan memberikan sedikit efek fade in dan slide.
Tambahkan tag div dengan nama class preloader tepat setelah tag audio.


Sekarang ubah css .playlist ul li serta tambahkan .playlist.loading ul li dan .preloader dalam file player.css menjadi seperti berikut.
.preloader{
position: absolute;
width:46px;
height:46px;
top:calc(50% - 23px);
left:calc(50% - 23px);
background-image: url(../assets/img/ajax-loader.gif);
}
.playlist ul li{
display: block;
border-bottom: 1px solid black;
transform: translate3d(0,0,0);
opacity:1;
}
.playlist.loading ul li{
transform: translate3d(100%,0,0);
opacity:0;
}
Selanjutnya buat variabel baru pada fungsi construct untuk menyimpan element preloader dan ubah fungsi loadPlaylistMetadata dan getPlaylist pada file player.js menjadi seperti berikut.
this.preloader = document.querySelector('.preloader');
getPlaylist(){
var self = this;
var xhr = new XMLHttpRequest();
xhr.onload = function(e){
e.preventDefault();
if(xhr.status == 200 || xhr.status == 409){
var data = JSON.parse(xhr.response.match(/\[.*\]/ig, "")[0]);
data.forEach(function(item,index){
self.loadPlaylistMetadata(item,index,data.length);
});
self.songs = Array.from(document.querySelectorAll('.song a'))
}else{
console.log('cant get playlist, error with status code ' + xhr.status);
}
}
xhr.open('get', '\songlist', true);
xhr.setRequestHeader('Content-Type', 'application/json');
xhr.send();
}
loadPlaylistMetadata(path,index,length){
var self = this;
// create new li element for the playlist item and set the attribute
var li = document.createElement('li');
li.setAttribute('class','song');
li.setAttribute('data-index',index);

// create new link element and set the href attribute to the file path
var a = document.createElement('a');
a.setAttribute('href',path);

// create new image element
var img = document.createElement('img');
img.className = 'cover';
img.style.cssFloat = 'left';

//create new container for title and artist metadata
var meta = document.createElement('div');
meta.className = 'metatag playlist';

//create new span element to set title from the file metadata
var title = document.createElement('span');
title.className = 'title';
title.style.whiteSpace = 'nowrap';

//create new span element to set artist name from the file metadata
var artist = document.createElement('span');
artist.className = 'artist';
//insert link/anchor element to li element
li.appendChild(a);
//insert img element to link/anchor element
a.appendChild(img);
//insert meta container to the link/anchor element
a.appendChild(meta);
/* create new p element and insert title and artist to it then append it to meta container,
* this element is necessary if we want the title or artist to
* be marqueed if the width is more than container width.*/
var p = document.createElement('p').appendChild(title);
meta.appendChild(p);
p = document.createElement('p').appendChild(artist);
meta.appendChild(p);
// listen to link click event
a.onclick = function(e){
e.preventDefault();
self.player.setAttribute('src',path);
self.songChanged(self.currentSong,li.getAttribute('data-index'));
self.currentSong = parseInt(li.getAttribute('data-index'));
self.playPauseBtn[0].children[0].click();
};
//append li element to playlist
this.playlist.children[0].appendChild(li);
// read meta data from the file using jsmediatags
jsmediatags.read(path, {
onSuccess: function(tag) {
var url = path;
var filename = url.split('/');
filename = filename[filename.length-1];
if(tag.tags.picture != undefined){
var base64String = "";
for (var i = 0; i < tag.tags.picture.data.length; i++) {
base64String += String.fromCharCode(tag.tags.picture.data[i]);
}
img.setAttribute('src',"data:"+ tag.tags.picture.format +";base64," + window.btoa(base64String));
}else{
img.setAttribute('src',"assets/img/albumart_mp_unknown.png");
}
// if the artist name in metadata is undefined or null, set it to unknown.
artist.innerHTML = tag.tags.artist || 'unknown';
// if the title in metadata is undefined or null, use filename instead.
title.innerHTML = tag.tags.title || filename;

// setup marquee animation
self.setupMarqueeAnimation(titles[i],artists[i]);

if(index == length - 1){
//hide the preloader
self.preloader.style.display = 'none';
//get all li element in playlist
let list = self.playlist.querySelectorAll('li');
list.forEach(function(item,index){
//add transition with diffrent delay for each item in list depend on item index/position in the list
item.style.transition = `transform 300ms ease-in ${index*0.2}s, opacity 300ms ease-in ${index*0.2}s`;
});
//change playlist class name, this will remove loading class
self.playlist.setAttribute('class','playlist');
}
},
onError: function(error) {
console.log(error);
}
});
}
Terakhir tambahkan class loading pada playlist di dalam file index.html menjadi seperti berikut.



    Untuk file preloader Anda dapat menggunakan gambar berikut dan menyimpannya di folder assets > img.



    Mungkin sampai disini saja pada postingan terakhir dalam topik Membuat SlidingUpPanel Dengan HTML,CSS Dan Javscript ini, jika terdapat pertanyaan dapat menggunakan kotak komentar dibawah.

    Tuesday, October 11, 2016

    October 11, 2016

    Membuat SlidingUpPanel Dengan HTML,CSS Dan Javascript Bagian 3


    Pada postingan sebelumnya tentang Membuat SlidingUpPanel Dengan HTML, CSS Dan Javascript Bagian 2 kita telah selesai SlidingUpPanel, di postingan kali ini kita akan membuat javascript untuk memainkan lagu dari yang disimpan dalam folder songs.

    Buatlah file javascript baru di dalam folder proyek Anda beri nama player.js. Seperti sebelumnya ssaat membuat sliding-up-panel.js buatlah class MusicPlayer pada file tersebut kemudian tambahkan constructor pada kelas MusicPlayer dan inisialisasikan variable yang akan digunakan.
    'use strict';
    class MusicPlayer{
    constructor(){
    this.player = document.querySelector('audio');
    this.playlist = document.querySelector('.playlist');
    this.playPauseBtn = Array.from(document.querySelectorAll('.play-btn'));
    this.nextBtn = document.querySelector('.next-btn');
    this.prevBtn = document.querySelector('.prev-btn');

    this.songs = Array.from(document.querySelectorAll('.song a'));
    this.currentSong = 0;

    this.onPlayPause = this.onPlayPause.bind(this);
    this.onNextClick = this.onNextClick.bind(this);
    this.onPreviousClick = this.onPreviousClick.bind(this);
    this.onProgress = this.onProgress.bind(this);
    this.onMetadataLoaded = this.onMetadataLoaded.bind(this);
    this.onSongEnded = this.onSongEnded.bind(this);
    this.songChanged = this.songChanged;
    this.setupMarqueeAnimation = this.setupMarqueeAnimation.bind(this);
    this.addEventListeners();
    this.initPlaylist();

    }
    }
    window.addEventListener('load',() => new MusicPlayer());

    Sekarang buat fungsi untuk menginisialisasikan daftar putar dengan melakukan XMLHttpRequest ke sisi server dan menerima semua nama file yang ada dalam folder songs.
    initPlaylist(){
    this.getPlaylist();
    }
    getPlaylist(){
    var self = this;
    return new Promise(function(resolve,reject){
    var xhr = new XMLHttpRequest();
    xhr.onload = function(e){
    e.preventDefault();
    if(xhr.status == 200 || xhr.status == 409){
    //parse the response to JSON Array
    var data = JSON.parse(xhr.response.match(/\[.*\]/ig, "")[0]);
    // loopping through all item in array, where each item contain link to the file.
    data.forEach(function(item,index){
    // load metadata from the file
    self.loadPlaylistMetadata(item,index);
    });
    resolve(data);
    }else{
    reject('cant get paylist');
    }
    }
    // open XMLHttpRequest with GET method
    xhr.open('get', '\songlist', true);
    // set header Content-Type to JSON
    xhr.setRequestHeader('Content-Type', 'application/json');
    // send the request to server
    xhr.send();
    });
    }
    loadPlaylistMetadata(path,index){
    self =this;
    // create new li element for the playlist item and set the attribute
    var li = document.createElement('li');
    li.setAttribute('class','song');
    li.setAttribute('data-index',index);

    // create new link element and set the href attribute to the file path
    var a = document.createElement('a');
    a.setAttribute('href',path);

    // create new image element
    var img = document.createElement('img');
    img.className = 'cover';
    img.style.cssFloat = 'left';

    //create new container for title and artist metadata
    var meta = document.createElement('div');
    meta.className = 'metatag playlist';

    //create new span element to set title from the file metadata
    var title = document.createElement('span');
    title.className = 'title';
    title.style.whiteSpace = 'nowrap';

    //create new span element to set artist name from the file metadata
    var artist = document.createElement('span');
    artist.className = 'artist';
    //insert link/anchor element to li element
    li.appendChild(a);
    //insert img element to link/anchor element
    a.appendChild(img);
    //insert meta container to the link/anchor element
    a.appendChild(meta);
    /* create new p element and insert title and artist to it then append it to meta container,
    * this element is necessary if we want the title or artist to
    * be marqueed if the width is more than container width.*/
    var p = document.createElement('p').appendChild(title);
    meta.appendChild(p);
    p = document.createElement('p').appendChild(artist);
    meta.appendChild(p);
    // listen to link click event
    a.onclick = function(e){
    e.preventDefault();
    self.player.setAttribute('src',link);
    self.songChanged(self.currentSong,li.getAttribute('data-index'));
    self.currentSong = parseInt(li.getAttribute('data-index'));
    self.playPauseBtn[0].children[0].click();
    };
    //append li element to playlist
    this.playlist.children[0].appendChild(li);
    // read meta data from the file using jsmediatags
    jsmediatags.read(path, {
    onSuccess: function(tag) {
    var url = path;
    var filename = url.split('/');
    filename = filename[filename.length-1];
    if(tag.tags.picture != undefined){
    var base64String = "";
    for (var i = 0; i < tag.tags.picture.data.length; i++) {
    base64String += String.fromCharCode(tag.tags.picture.data[i]);
    }
    img.setAttribute('src',"data:"+ tag.tags.picture.format +";base64," + window.btoa(base64String));
    }else{
    img.setAttribute('src',"assets/img/albumart_mp_unknown.png");
    }
    // if the artist name in metadata is undefined or null, set it to unknown.
    artist.innerHTML = tag.tags.artist || 'unknown';
    // if the title in metadata is undefined or null, use filename instead.
    title.innerHTML = tag.tags.title || filename;

    // setup marquee animation
    self.setupMarqueeAnimation(titles[i],artists[i]);

    },
    onError: function(error) {
    console.log(error);
    }
    });
    }
    Buatlah fungsi baru untuk menambahkan animasi marquee pada title/artist jik lebarnya melebihi container/parent.
    setupMarqueeAnimation(title,artist){
    if(title.offsetWidth > parseInt(title.parentNode.style.width.replace('px',''))){
    title.className += ' marquee-title';
    }else{
    title.style.willChange = 'initial';
    title.className = 'title';
    }
    if(artist.offsetWidth > parseInt(artist.parentNode.style.width.replace('px',''))){
    artist.className += ' marquee-artist';
    }else{
    artist.className = 'artist';
    }
    }
    Setelah itu buat fungsi untuk menambahkan event listener yang dibutuhkan.
    addEventListeners(){
    this.player.ontimeupdate = this.onProgress;
    this.player.onended = this.onSongEnded;
    this.player.onloadedmetadata = this.onMetadataLoaded;
    for(var i in this.playPauseBtn){
    this.playPauseBtn[i].addEventListener('click',this.onPlayPause);
    }
    this.nextBtn.addEventListener('click',this.onNextClick);
    this.prevBtn.addEventListener('click',this.onPreviousClick);
    }
    Sekarang buat fungsi-fungsi yang digunakan di event listener diatas.
    onSongEnded(e){
    this.moveToNext();
    }
    onNextClick(e){
    this.moveToNext();
    e.preventDefault();
    }
    onPreviousClick(e){
    this.moveToPrevious();
    e.preventDefault();
    }
    onPlayPause(e){
    if(this.player.getAttribute('src') == ''){
    this.player.setAttribute('src',this.songs[0].getAttribute('href'));
    this.currentSong = 0;
    this.songChanged(null,0);
    }
    if(this.player.paused){
    this.player.play().then().catch(function(error){
    console.log(error);
    });
    for(var i in this.playPauseBtn){
    this.playPauseBtn[i].children[0].setAttribute('src','assets/icons/pause-btn.svg');
    this.playPauseBtn[i].setAttribute('state','play');
    }
    }else{
    try{
    this.player.pause();
    for(var i in this.playPauseBtn){
    this.playPauseBtn[i].children[0].setAttribute('src','assets/icons/play-btn.svg');
    this.playPauseBtn[i].setAttribute('state','play');
    }
    }catch(error){
    console.log(error);
    }
    }
    e.preventDefault();
    }
    onMetadataLoaded(e){
    var self = this;
    var artists = document.querySelectorAll('.meta .artist');
    var titles = document.querySelectorAll('.meta .title');
    var covers = Array.from(document.querySelectorAll('img.coverart'));
    jsmediatags.read(e.target.src, {
    onSuccess: function(tag) {
    var url = e.target.src;
    var filename = url.split('/');
    filename = filename[filename.length-1]
    if(tag.tags.picture != undefined){
    for(var j in covers){
    var base64String = "";
    for (var i = 0; i < tag.tags.picture.data.length; i++) {
    base64String += String.fromCharCode(tag.tags.picture.data[i]);
    }
    covers[j].setAttribute('src',"data:"+ tag.tags.picture.format +";base64," + window.btoa(base64String));
    }
    }else{
    for(var j in covers){
    covers[j].setAttribute('src',"assets/img/albumart_mp_unknown.png");
    }
    }
    for(var i = 0; i < artists.length;i++){
    titles[i].parentNode.style.width = 200;
    artists[i].parentNode.style.width = 200;
    artists[i].innerHTML = tag.tags.artist;
    titles[i].innerHTML = tag.tags.title;

    // if the artist name in metadata is undefined or null, set it to unknown.
    artist.innerHTML = tag.tags.artist || 'unknown';
    // if the title in metadata is undefined or null, use filename instead.
    title.innerHTML = tag.tags.title || filename;

    // setup marquee animation
    self.setupMarqueeAnimation(titles[i],artists[i]);
    }

    },
    onError: function(error) {
    console.log(error);
    }
    });
    }

    moveToNext(){
    var next = this.currentSong + 1,link;
    if(next < this.songs.length){
    link = this.songs[next].getAttribute('href');
    this.songChanged(this.currentSong,next);
    this.currentSong = next;
    this.player.setAttribute('src',link);

    }else{
    link = this.songs[0].getAttribute('href');
    this.songChanged(this.currentSong,0);
    this.currentSong = 0;
    this.player.setAttribute('src',link);
    }
    this.player.load();
    this.player.play();
    }
    moveToPrevious(){
    var prev = this.currentSong - 1,link;
    if(prev >= 0){
    link = this.songs[prev].getAttribute('href');
    this.songChanged(this.currentSong,prev);
    this.currentSong = prev;
    this.player.setAttribute('src',link);

    }else{
    prev = this.songs.length - 1;
    var link = this.songs[prev].getAttribute('href');
    this.songChanged(this.currentSong,prev);
    this.currentSong = prev;
    this.player.setAttribute('src',link);
    }
    this.player.play();
    }
    Kemudian buat fungsi baru lagi untuk mengubah warna background dari item yang saat ini sedang dimainkan.
    songChanged(before,current){
    //if the song before the current one is not null, remove active class from that element
    if(before != null){
    this.songs[before].removeAttribute('class');
    }
    // set the current song item class in playlist to active
    this.songs[current].setAttribute('class','active');
    }
    Sampai disini pembuatan pemutar musiknya telah selesai, sekarang buka cmd/terminal kemudiang ketikkan perintah supervisor index.js kemudian buka browser dan ubah url menjadi http:/localhost:3000 untuk melihat hasilnya. Kurang lebih hasilnya menjadi akan seperti berikut.



    untuk postingan selanjutnya kita akan memperbaiki beberapa tampilan termasuk panel header yang akan kita buat berganti tampilan saat kita membuka panel. :)

    Friday, October 7, 2016

    October 07, 2016

    Membuat SlidingUpPanel Dengan HTML,CSS Dan Javascript Bagian 2


    Pada postingan sebelumnya tentang Membuat SlidingUpPanel Dengan HTML, CSS Dan Javascript Bagian 1 kita telah selesai membuat desain awal aplikasi, di postingan kali ini kita akan bermain dengan javascript untuk membuat SlidingUpPanel yang kita buat sebelumnya dapat bekerja sesuai apa yang kita inginkan.

    Pertama buatlah file javascript baru beri nama sliding-up-panel.js kemudian tuliskan "use strict";. Mode use strict ini berguna untuk menempatkan program atau fungsi dalam operasi konteks yang strict (ketat). konteks yang ketat ini mencegah tindakan-tindakan tertentu dan melempar lebih banyak exception/pengecualian.

    Disini kita akan membuat kelas baru dengan nama SlidingUpPanel dan memuat kelas pada event window onload.
    "use strict";
    class SlidingUpPanel{
    constructor(){

    }
    }
    window.addEventListener('load',() => new SlidingUpPanel());

    Untuk mengetes apakah kelas yang kita buat bekerja kita akan menulis ke console, menjadi seperti berikut.
    "use strict";
    class SlidingUpPanel{
    constructor(){
    console.log('Hello World!')
    }
    }
    window.addEventListener('load',() => new SlidingUpPanel());


    Sekarang buka cmd/terminal di dalam folder proyek Anda kemudian ketikan perintah berikut dan buka browser ketikkan url http://locahost:3000.
    supervisor index.js
    Kemudian tekan CTRL + SHIFT + I untuk membuka panel alat pengembang dan melihat hasilnya di bagian console.


    Jika Anda melihat tulisan "Hello World!" di console seperti yang terlihat pada gambar diatas, artinya kelas SlidingUpPanel yang kita buat bekerja. Sekarang kita perlu menginisialisasikan variabel yang dibutuhkan didalam fungsi constructor() dan mengganti console.log yang kita buat sebelumnya.
    class SlidingUpPanel{
    constructor(){
    this.slidingPanel = document.querySelector('#sliding-up-panel');
    this.panelHeader = document.querySelector('#sliding-up-panel-header');
    this.panelBody = document.querySelector('#sliding-up-panel-body');
    this.mainContent = document.body.children[0];
    this.mainContent.style.marginBottom = `${this.panelHeader.offsetHeight}px`;
    this.slidingPanel.style.height = window.innerHeight;
    this.slidingPanel.style.top = window.innerHeight - this.panelHeader.offsetHeight;

    this.target = null;
    this.targetBCR = null;
    this.panelBCR = this.slidingPanel.getBoundingClientRect();

    this.startY = 0;
    this.currentY = 0;
    this.screenY = 0;
    this.targetY = 0;
    this.collapsedY = this.panelBCR.height - this.panelHeader.offsetHeight;
    this.expandedY = -this.panelBCR.height + this.panelHeader.offsetHeight;

    this.draggingHeader = false;
    this.isExpanded = false;
    }
    }

    Sekarang kita akan membuat beberapa fungsi baru untuk mendengarkan event yang kita butuhkan diantaranya adalah :
    • Event mousedown
    • Event mousemove
    • Event mouseup
    • Event touchstart
    • Event touchmove
    • Event touchend
    • Event Window Resize
    Event touch digunakan agar nantinya support untuk perangkat layar sentuh. Namun pada dasarnya isi dari fungsi touch dan mouse sama, sedangkan event Window resize digunakan untuk mengubah posisi top pada SlidingUpPanel saat jendela browser berubah ukuran.
    Sekarang buatlah fungsi baru seperti berikut di dalam class SlidingUpPanel.
    addEventListeners(){
    document.addEventListener('touchstart', this.onStart);
    document.addEventListener('touchmove', this.onMove);
    document.addEventListener('touchend', this.onEnd);

    const self = this;
    window.addEventListener('resize',function(e){
    self.slidingPanel.style.top = window.innerHeight - self.panelHeader.offsetHeight;
    self.expandedY = -window.innerHeight + self.panelHeader.offsetHeight;
    self.animateSlidePanelIntoPosition(self.slidingPanel);
    e.preventDefault();
    });

    document.addEventListener('mousedown', this.onStart);
    document.addEventListener('mousemove', this.onMove);
    document.addEventListener('mouseup', this.onEnd);
    }
    Sekarang kita buat 3 fungsi yang akan digunakaan yaitu onStart, onMove dan onEnd.
    onStart (evt) {
    if (this.target)
    return;

    //if current target id is not sliding-up-panel-header, don't execute the next code.
    if (evt.target.id != 'sliding-up-panel-header')
    return;
    //set target to current touched/clicked target
    this.target = evt.target;
    //set targetBCR to current touched/clicked target Bounding Client Rectangle
    this.targetBCR = this.target.getBoundingClientRect();
    //set startY to current touched/clicked Y position on page
    this.startY = evt.pageY || evt.touches[0].pageY;
    //set currentY equal to startY
    this.currentY = this.startY;

    //set draggingHeader to true
    this.draggingHeader = true;
    /* because we will change the panel position based on Y axis using translateY
    * set property will-change to transform */
    this.slidingPanel.style.willChange = 'transform';

    evt.preventDefault();
    }
    onMove(evt){
    if (!this.target)
    return;
    //set currentY to current touched/clicked Y position on page when we drag the header
    this.currentY = evt.pageY || evt.touches[0].pageY;
    }
    onEnd(evt){
    if (!this.target)
    return;

    this.targetY = 0;
    //create new variable screenY and set current header panel position to it.
    let screenY = this.currentY - this.startY;
    /* threshold variable is used to check if user has drag more then 1/4 of panel height size
    * you can change this to half or whatever you want the slider to be expanded or not
    * when user drag more then threshold */
    const threshold = this.panelBCR.height * 0.25;
    if (Math.abs(screenY) > threshold) {
    /* set targetY to panel bounding client rectangle height subtract by panel header height if screenY is
    * positive value and set to negative value of panel bounding client rectangle height add by
    * panel header height */
    this.targetY = (screenY > 0) ?
    (this.panelBCR.height - this.panelHeader.offsetHeight) :
    (-this.panelBCR.height + this.panelHeader.offsetHeight);
    }
    //set draggingHeader to false
    this.draggingHeader = false;
    }
    Setelah semua fungsi telah dibuat sekarang kita akan melakukan bind pada fungsi yang kita buat tadi ke variabel dalam konteks kelas SlidingUpPanel. Tambahkan script berikut ke dalam fungsi constructor.
    this.onStart = this.onStart.bind(this);
    this.onMove = this.onMove.bind(this);
    this.onEnd = this.onEnd.bind(this);
    this.addEventListeners();
    Sekarang kita akan masuk ke bagian animasi dimana kita menggerakan sliding panel berdasarkan sumbu y saat kita melakukan drag pada panel header.
    Untuk menganimasikan panel disini saya menggunakan requestAnimationFrame agar browser dapat megoptimasikan animasi sehingga animasi menjadi lebih halus saat objek bergerak. buatlah fungsi baru seperti berikut.
    update () {
    requestAnimationFrame(this.update);

    if (!this.target)
    return;

    if (this.draggingHeader) {
    this.screenY = this.currentY - this.startY;
    } else {
    this.screenY += (this.targetY - this.screenY) / 4;
    }
    /* create new variable to and set the value to where we want the sliding panel to move based on Y axis.
    * if current panel state is expanded then we move it to expandedY add by screenY
    * if not then use screenY instead */
    let to = (this.isExpanded) ? (this.expandedY + this.screenY) : this.screenY;
    this.slidingPanel.style.transform = `translateY(${to}px)`;

    // Check if user still dragging the header or not, if true don't execute the next code.
    if (this.draggingHeader)
    return;
    const panel = this.target.parentNode;
    const isNearlyAtStart = (!this.isExpanded)?(Math.abs(this.screenY) < Math.abs(panel.offsetHeight/4)):(Math.abs(this.screenY) > Math.abs(panel.offsetHeight/4));
    const isNearlyExpanded = (!this.isExpanded)?(Math.abs(this.screenY) > Math.abs(panel.offsetHeight/4)):(Math.abs(this.screenY) < Math.abs(panel.offsetHeight/4));
    // If the panel is nearly expanded and current state is not expanded.
    if (isNearlyExpanded && !this.isExpanded) {
    // Bail if there's no target or it's not attached to a parent anymore.
    if (!this.target || !this.target.parentNode)
    return;
    // set isExpanded to true
    this.isExpanded = true;
    } else if (isNearlyAtStart) {
    // set isExpanded to false
    this.isExpanded = false;
    }
    // animate the panel to the position where we want it based on its state expanded or not.
    this.animateSlidePanelIntoPosition(this.target.parentNode);
    }
    Selanjutnya tambahkan script berikut ke dalam fungsi construct.
    this.update = this.update.bind(this);
    requestAnimationFrame(this.update);
    Sekarang kita akan membuat fungsi baru untuk menggerakkan panel pada posisinya berdasarkan keadaan panel yang disimpan dalam variabel isExpanded.
    animateSlidePanelIntoPosition (target) {
    if(!target){
    return;
    }
    // create new function variable to excecute when the transition has ended
    const onAnimationComplete = evt => {
    const panel = evt.target;
    //remove current listener from the panel
    panel.removeEventListener('transitionend', onAnimationComplete);
    panel.style.transition = '';

    };
    // create and set panel to current slidingPanel
    const panel = this.slidingPanel;
    //check if current state is expanded
    if(this.isExpanded){
    //add event listener when the transition has ended.
    panel.addEventListener('transitionend', onAnimationComplete);
    //set the panel transition to transform with duration 200 miliseconds
    panel.style.transition = `transform 200ms`;
    //set the panel transform to position when it's in expanded state
    panel.style.transform = `translateY(${this.expandedY}px)`;
    }else{
    //add event listener when the transition has ended.
    panel.addEventListener('transitionend', onAnimationComplete);
    //set the panel transition to transform with duration 200 miliseconds
    panel.style.transition = `transform 200ms`;
    //set the panel transform to position when it's not in expanded state
    panel.style.transform = `translateY(0px)`;
    }
    // animation has ended, set target to null
    this.target = null;
    }
    Sekarang buka kembali browser Anda kemudian lihat hasilnya di http://localhost:3000, kurang lebih hasilnya akan seperti berikut. Sampai disini Anda telah berhasil membuat SlidingUpPanel Layout, untuk posting selanjutnya kita akan mulai membuat javascript untuk pemutar musiknya. So stay Tuned ;)!! Untuk gambar-gambar yang digunakan dalam tutorial ini dapat di download disini.

    Thursday, October 6, 2016

    October 06, 2016

    Penggunaan Flexbox di CSS3

    Tulisan ini bulum sepenuhnya selesai dan lengkap, namun akan terus diupdate jika penulis memiliki waktu luang.

    Pada postingan kali ini saya akan membahas cara penggunaan Flexbox Di CSS3. Sebelum memulai ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu apa itu Flexbox.

    Apa Itu Flexbox ?

    Flexbox (Flexible Layout) merupakan salah satu fitur baru di CSS3 yang bertujuan untuk menyediakan cara yang lebih efisien dalam mengatur tata letak komponen pada suatu dokumen html dengan menyelaraskan ruang antar item dalam suatu elemen meskipu ukurannya tidak diketahui.

    Poin utama di balik Flexible Layout adalah untuk memberikan kemampuan untuk mengubah lebar / tinggi (dan urutan) item untuk mengisi ruang yang tersedia (sebagian besar untuk mengakomodasi semua jenis layar dan ukuran layar). Sebuah wadah fleksibel memperluas item untuk mengisi ruang kosong yang tersedia, atau mengecilkan mereka untuk mencegah overflow/melewati batas tinggi dan lebar dari wadah.

    Yang paling penting, Flexbox layout adalah layout dengan arah-agnostik yang bertentangan dengan layout yang teratur (block yang berbasis vertikal dan inline yang berbasis horizontal). Sementara block dan inline layout bekerja dengan baik untuk halaman, namun layout ini tidak memiliki fleksibilitas untuk mendukung aplikasi yang besar atau kompleks (terutama ketika perubahan orientasi, perubahan ukuran, peregangan, menyusutan, dll).

    Implementasi Flexbox Layout

    Berikut ini adalah contoh dari katalog yang saya ambil dari w3.org di mana setiap item memiliki judul, foto, deskripsi, dan tombol pembelian. Tujuan desainernya adalah bahwa setiap entri memiliki ukuran keseluruhan yang sama, foto berada di atas teks, dan tombol pembelian selaras di bagian bawah, terlepas dari panjang deskripsi item. Flex layout membuat banyak aspek desain ini menjadi mudah:
    • Katalog menggunakan Flexbox layout untuk meletakkan baris item horizontal, dan untuk memastikan bahwa item dalam baris semua sama-tingginya. Setiap entri kemudian memiliki wadah kolom flex sendiri, dan mengatur isinya secara vertikal.
    • Dalam setiap entri, isi dokumen sumber disusun secara logis dengan judul pertama, diikuti oleh deskripsi dan foto. Ini menyediakan susunan yang masuk akal untuk speech rendering dan di browser non-CSS. Untuk presentasi visual yang lebih menarik, namun, agar digunakan untuk menarik gambar ke atas kemudian di isi ke atas, dan align-self digunakan untuk memperbaiki posisi horizontal.
    • Margin auto atas tombol pembelian memaksanya ke bawah dalam setiap kotak entri, terlepas dari ketinggian deskripsi item ini.

    #deals {
    display: flex; /* Flex layout so items have equal height */
    flex-flow: row wrap; /* Allow items to wrap into multiple lines */
    }
    .sale-item {
    display: flex; /* Lay out each item using flex layout */
    flex-flow: column; /* Lay out item’s contents vertically */
    flex-basis: 50%; /* Lay out item's width is 50% relative to parent */

    }
    .sale-item > img {
    order: -1; /* Shift image before other content (in visual order) */
    align-self: center; /* Center the image cross-wise (horizontally) */
    }
    .sale-item > button {
    margin-top: auto; /* Auto top margin pushes button to bottom */
    }

    <section id="deals">
    <section class="sale-item">
    <h1>Computer Starter Kit</h1>
    <p>This is the best computer money can buy, if you don’t have much money.</p>
    <ul>
    <li>Computer</li>
    <li>Monitor</li>
    <li>Keyboard</li>
    <li>Mouse</li>
    </ul>
    <img src="https://www.w3.org/TR/css-flexbox-1/images/computer.jpg"
    alt="You get: a white computer with matching peripherals.">
    <button>BUY NOW</button>
    </section>
    <section class="sale-item">
    <h1>Printer</h1>
    <p>Only capable of printing ASCII art.</p>
    <ul>
    <li>Paper and ink not included.</li>
    </ul>
    <img src="https://www.w3.org/TR/css-flexbox-1/images/printer.png"
    alt="You get: a white computer with matching peripherals." />
    <button>BUY NOW</button>
    </section>
    </section>


    Output :

    Computer Starter Kit

    This is the best computer money can buy, if you don’t have much money.

    • Computer
    • Monitor
    • Keyboard
    • Mouse
    You get: a white computer with matching peripherals.

    Printer

    Only capable of printing ASCII art.

    • Paper and ink not included.
    You get: a white computer with matching peripherals.



    Karena flexbox adalah seluruh modul dan bukan satu properti, hal ini akan melibatkan banyak hal termasuk seluruh set properti. Beberapa dari mereka yang dimaksudkan untuk mengatur pada container/wadah (elemen induk, yang dikenal sebagai "wadah fleksibel") sedangkan yang lain dimaksudkan untuk mengatur child/anak dari container/wadah (item fleksibel).

    Jika layout yang teratur didasarkan pada kedua blok dan aliran arah inline, layout fleksibel didasarkan pada flex-flow. Silakan lihat di gambar spesifikasi berikut, yang menjelaskan gagasan utama di balik layout fleksibel.
    Pada dasarnya, item akan ditata mengikuti poros utama (dari main-start ke main-end) atau sumbu silang (dari cross-start ke cross-end).
    • Sumbu Utama - Sumbu utama(Main Axis) container/wadah fleksibel adalah sumbu utama bersama dimana item fleksibel diletakkan. Hati-hati, arahnya tidak selalu horizontal, tergantung pada properti flex-flow.
    • main-start | main-end - Item fleksibel ditempatkan dalam container/wadah mulai dari main-start ke main-end
    • .
    • Ukuran Utama - lebar atau tinggi Item fleksibel, yang ada dalam dimensi utama, adalah ukuran utama item. Properti ukuran utama flex item adalah properti width atau height, yang ada dalam dimensi utama.
    • Sumbu Cross - Sumbu tegak lurus dengan sumbu utama disebut sumbu cross. arahnya tergantung pada arah sumbu utama.
    • cross-start | cross-end - garis Flex dipenuhi dengan item-item dan ditempatkan ke dalam container/wadah dimulai pada sisi cross-start container/wadah fleksibel menuju ke sisi cross-end.
    • Ukuran Cross - Lebar atau tinggi dari item flex, dalam dimensi Cross, adalah ukuran cross item. Ukuran properti cross dari lebar atau tinggi yang ada di dimensi cross.

    Properti Untuk elemen parent

    (flex container)
    display
    Ini mendefinisikan sebuah wadah fleksibel; inline atau blok tergantung pada nilai yang diberikan.
    .container {
    display: flex; /* or inline-flex */
    }
    Perlu dicatat bahwa kolom CSS tidak berpengaruh pada container/wadah fleksibel.
    flex-direction
    Properti ini menetapkan sumbu utama, sehingga menentukan arah item fleksibel ditempatkan dalam wadah fleksibel. Flexbox adalah (selain dari pembungkus opsional) konsep layout satu arah. Anggaplah item fleksibel sebagai tata letak utama baik dalam baris horizontal atau kolom vertikal.
    .container {
    flex-direction: row | row-reverse | column | column-reverse;
    }
    • row (default): kiri ke kanan dalam ltr; kanan ke kiri dalam rtl
    • row-reverse: kanan ke kiri dalam ltr; kiri ke kanan dalam rtl
    • column: sama seperti row namun dari atas ke bawah
    • column-reverse: sama seperti row-reverse namun dari bawah ke atas



    Tuesday, October 4, 2016

    October 04, 2016

    Membuat SlidingUpPanel Dengan HTML,CSS Dan Javascript Bagian 1


    Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang bagaimana Membuat SlidingUpPanel Dengan HTML, CSS dan javascript. Biasanya SlidingUpPanel ini banyak digunakan di aplikasi-aplikasi pemutar musik di Android. Namun disini kita akan mencoba membuatnya menggunakan HTML, CSS dan javascript. Kita akan membuat pemutar musik sederhana dengan SlidingUpPanel yang hampir mirip dengan Google Play Music.

    Sebelum memulai ada baiknya Anda menginstall Nodejs terlebih dahulu jika di Komputer/Laptop Anda belum terinstall Nodejs. Nodejs merupakan teknologi javascript sisi server. Anda dapat mendownload Nodejs di https://nodejs.org.
    Setelah mengistall nodejs Anda perlu menginisialisasikan folder proyek Anda terlebih dahulu, dan mengisi rincian tentang proyek Anda. Pada folder proyek Anda buka terminal/cmd kemudian ketikkan perintah berikut.
    npm init
    Setelah itu isi semua rincian yang ditanyakan.

    Selanjutnya Anda peru menginstall beberapa modul yang akan kita gunakan diantaranya adalah:
    1. express
    2. jsmediatags
    3. fs
    4. path
    5. supervisor
    Untuk menginstall modul-modul diatas Anda dapat menggunakan cmd/terminal dengan mengetikkan perintah sebagai berikut :


    Mac/Linux :

    sudo npm install -g [nama-module]


    Windows :
    npm install -g [nama-module]

    Ubah [nama-modul] menjadi nama modul yang ingin diinstall, contoh saya ingin menginstall modul express pada laptop yang memiliki sistem operasi Windows maka saya mengetikan perintah berikut :
    npm install -g express.

    Sebelum membuat file-file untuk sisi klien kita perlu membuat minimal 1 file javascript untuk digunakan di sisi server. Buatlah file baru dan beri nama index.js, kemudian tuliskan script berikut.
    'use strict';
    var fs = require('fs'),
    express = require('express'),
    app = express(),
    path = require('path');

    var data = [];
    readFiles('songs/', function(filename, content) {
    data.push('http://localhost:3000/songs/' +filename);
    }, function(err) {
    throw err;
    });

    function readFiles(dirname, onFileContent, onError) {
    fs.readdir(dirname, function(err, filenames) {
    if (err) {
    onError(err);
    return;
    }
    filenames.forEach(function(filename) {
    fs.readFile(dirname + filename, 'utf-8', function(err, content) {
    if (err) {
    onError(err);
    return;
    }
    onFileContent(filename, content);
    });
    });
    });
    }
    app.use(function (req, res, next) {
    var filename = req.url || "index.html";
    var ext = path.extname(filename);
    var localPath = __dirname;
    var validExtensions = {
    ".html" : "text/html",
    ".js": "application/javascript",
    ".json": "application/json",
    ".css": "text/css",
    ".txt": "text/plain",
    ".jpg": "image/jpeg",
    ".gif": "image/gif",
    ".png": "image/png",
    ".ico": "image/png",
    ".svg": "image/svg+xml",
    ".webm": "audio/webm",
    ".aac": "audio/aac",
    ".ogg": "audio/ogg",
    ".wav": "audio/wav",
    ".mp3": "audio/mpeg",
    ".mp4": "audio/mp4",
    ".m4a": "audio/mp4"
    };
    var isValidExt = validExtensions[ext];

    if (isValidExt) {
    localPath += filename;

    fs.exists(localPath, function(exists) {
    if(exists) {
    console.log("Serving file: " + localPath);
    getFile(localPath, res, validExtensions[ext]);
    } else {
    console.log("File not found: " + localPath);

    if(ext === 'text/html'){
    getFile(__dirname + '/404.html', res, validExtensions[ext]);
    }
    }
    });

    } else if(req.url == "/songlist"){
    res.setHeader("Content-Type", 'application/json');
    res.statusCode = 200;
    res.end(JSON.stringify(data));
    }else {
    console.log("Invalid file extension detected: " + ext);
    getFile(__dirname + '/index.html', res, 'text/html');
    }
    });
    app.listen(3000);
    function getFile(localPath, res, mimeType) {
    fs.readFile(localPath, function(err, contents) {
    if(!err) {
    res.setHeader("Content-Length", contents.length);
    res.setHeader("Content-Type", mimeType);
    res.statusCode = 200;
    res.end(contents);
    } else {
    res.writeHead(500);
    res.end();
    }
    });
    }


    Pada script diatas saya menggunakan express untuk membuat http server pada port 3000, kemudian terdapat fungsi app.use() yang digunakan untuk mengirim resource ke sisi klien berdasarkan url yang diminta, disana saya hanya melakukan pengecekan apakah file resource yg diminta valid atau tidak dan apakah file tersebut tersedia di sisi server.

    Sekarang kita akan mulai membuat desainnya, pertama-tama buatlah file html baru beri nama index.html kemudian buatlah template HTML seperti berikut.
    <html>
    <head>
    <meta charset="utf-8">
    <meta http-equiv="X-UA-Compatible" content="IE=edge,chrome=1">
    <meta name="author" content="Muhammad Sayuti" />
    <meta name="viewport" content="width=device-width,minimum-scale=1">
    <meta name="theme-color" content="#EA2663">
    <title>Sliding Up Panel</title>
    </head>
    <body>
    <div class="playlist">
    <ul>
    </ul>
    </div>
    <div id="sliding-up-panel">
    <div id="sliding-up-panel-header">
    <img src="assets/img/albumart_mp_unknown.png" class="coverart header" />
    <div class="meta header">
    <span class="artist"></span>
    <span class="title"></span>
    </div>
    <div class="player-control header">
    <a href="#" id="prev-btn">Prev</a>
    <a href="#" id="play-btn" state="pause"><img src="icons/play-button.svg" style="width:25px;height:25px;"/></a>
    <a href="#" id="next-btn">Next</a>
    </div>
    </div>
    <div id="sliding-up-panel-body">
    <img src="assets/img/albumart_mp_unknown.png" class="coverart content" />
    <div class="meta content">
    <span class="artist"></span>
    <span class="title"></span>
    </div>
    <div class="player-control content">
    <a href="#" id="prev-btn">Prev</a>
    <a href="#" id="play-btn" state="pause"><img src="icons/play-button.svg" style="width:25px;height:25px;"/></a>
    <a href="#" id="next-btn">Next</a>
    </div>
    </div>
    </div>
    <audio id="player" src="" style="display:hidden;"></audio>

    </body>
    </html>
    Anda dapat menggunakan lagu yang Anda miliki dan menempatkannya di folder songs, pastikan nama file tidak ada spasi untuk menghindari error saat memainkan lagu, karena spasi akan di konversi secara otomatis menjadi karakter unicode sehingga nantinya akan muncul error bahwa file tidak ditemukan karena spasi pada nama file diubah ke karakter unicode.

    Pada template HTML diatas tag audio saya beri property style dimana value dari display adalah hidden karena nantinya kita tidak menggunakan kontrol default dari element audio,namun menggunakan beberapa link yang dapat Anda lihat pada element div dengan nama class player-control. Disini css saya bagi menjadi 2 file, 1 yang dibuat untuk mengatur tampilan SlidingUpPanel dan yang kedua untuk mengatur tampilan yang lain.
    Buat file baru dan beri nama sliding-up-panel.css kemudian isikan seperti berikut.
    #sliding-up-panel{
    display:block;
    position:fixed;
    top:0;
    left:0;
    right:0;
    bottom: 0;
    }
    #sliding-up-panel-header{
    background-color: #424242;
    box-sizing: border-box;
    position:relative;
    width: 100%;
    height: 64px;
    overflow: hidden;
    }
    #sliding-up-panel-body{
    background-color: #757575;
    overflow: auto;
    height: 100%;
    width: 100%;
    }

    Sekarang buat 1 file css lagi beri nama player.css, kemudian isikan seperti berikut.
    *{
    padding:0px;
    margin:0px;
    font-family:san-serif;
    font-size:24px;
    }
    html,body{
    background-color: #757575;
    }
    a{
    text-decoration: none;
    }
    .playlist{
    display: block;
    width:100%;
    }
    /* Playlist style */
    .playlist ul li{
    display: block;
    border-bottom: 1px solid black;

    }
    .playlist ul li a{
    height: 57px;
    display: block;
    color: white;
    }
    .playlist ul li a.active{
    background-color: rgba(0,0,0, 0.5);
    color: #42A5F5;
    }
    .playlist .metatag .title{
    font-size: 16px;
    white-space: nowrap;
    }
    .playlist .metatag.playlist{
    float:left;
    padding:10px;
    width: 87.3%;
    overflow: hidden;
    }
    .playlist .metatag .artist{
    font-size: 14px;
    white-space: nowrap;
    }
    .playlist .cover{
    height:100%;
    max-width:8%;
    }
    /* Player Control style */
    .player-control{
    display: flex;
    flex-basis: 33.3333333%;
    align-items: center;
    align-self: baseline;
    width:134px;
    }

    /* to prevent SidingUpPanel not moving when we drag the header
    * we need to set pointer-events to none.*/

    .player-control.header{
    pointer-events: none;
    height: 100%;
    padding: 0 0.5em;
    float: right;
    }

    .player-control.content{
    height: 64px;
    margin: 0 auto !important;
    pointer-events: none;
    }
    /* because it's a link with fake href set user-select to none and
    * retrieve all pointer-events */
    .player-control a{
    pointer-events: all;
    user-select: none;
    }
    .player-control img{
    margin: auto 0;
    width:100%;
    pointer-events: none;
    }
    .play-btn img{
    width: 50px;
    height: 50px;
    }
    .next-btn img{
    width: 40px;
    height: 40px;
    }
    .prev-btn img{
    width: 40px;
    height: 40px;
    }
    /* Meta style General*/
    .meta{
    pointer-events: none;
    color: #FFF;
    }
    .meta .title{
    font-size: 16px;
    white-space: nowrap;
    display: inline-block;
    position: relative;
    left:0px;
    }
    .meta .artist{
    font-size: 14px;
    white-space: nowrap;
    }
    .marquee-title{
    display: inline-block;
    transition: transform 20s linear infinite;
    animation: marquee2 20s linear infinite;
    }
    .marquee-artist{
    display: inline-block;
    transition: transform 20s linear infinite;
    animation: marquee 20s linear infinite;
    }
    /* Meta style for sliding-up-panel-header*/
    .meta.header{
    display: flex;
    flex-flow: row wrap;
    float:left;
    margin:15px;
    max-width: 200px;
    overflow: hidden;
    }

    /* Meta style for sliding-up-panel-body*/
    .meta.content{
    display: flex;
    flex-flow: row wrap;
    align-items: center;
    margin: 1.5em auto;
    max-width: 200px;
    overflow: hidden;
    text-align: center;
    }

    /* Coverart style*/
    img.coverart{
    display: hidden;
    }
    img.coverart.header[src]{
    float: left;
    pointer-events: none;
    height:100%;
    max-width: 70px;
    border: none;
    }
    img.coverart.content[src]{
    display: block;
    margin: 0.5em auto;
    height:50%;
    border: none;
    }



    /* Keyframes animation */
    @keyframes marquee {
    0% {
    transform:translateX(-25%);
    }
    25% {
    transform:translateX(-50%);
    }
    50% {
    transform:translateX(-25%);
    }
    75% {
    transform:translateX(0%);
    }
    100%{
    transform:translateX(-25%);
    }
    }
    @keyframes marquee2 {
    0% {
    transform:translateX(0%);
    }
    25% {
    transform:translateX(-25%);
    }
    50% {
    transform:translateX(-50%);
    }
    75% {
    transform:translateX(-25%);
    }
    100%{
    transform:translateX(0%);
    }
    }

    Sekarang desain awal sudah selesai, Anda dapat dapat menjalankan nodejs server dengan membuka cmd/terminal pada folder proyek Anda dan mengetikkan perintah supervisor index.js. Tampilan yang Anda lihat kurang lebih akan seperti berikut.


    Pada postingan selanjutnya kita akan mulai membuat file-file javascript sisi klien.

    Sunday, September 4, 2016

    September 04, 2016

    Membuat Efek Ripple Berbasis Material Design Menggunakan jQuery


    Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang bagaimana cara membuat efek ripple seperti yang ada pada Google Material Design. Disini saya menggunakan jQuery untuk mempermudah dalam pembuatan efek ripple, versi yang saya gunakan adalah versi 1.9.1.

    Saya akan sedikit menjelaskan keseluruhan konsep yang akan digunakan dalam pembuatan efek ripple ini. Jadi ketika sebuah element HTML di klik kita akan menambahkan element baru dimana nantinya di dalam element baru ini terdapat element yang akan kita ingin beri efek. Element baru yang dibuat ini nantinya akan di berikan efek scale dengan warna background tertentu, dan ketika klik mouse selesai efek akan di fade-out(dipudarkan).

    Pertama-tama kita akan membuat element yang akan kita beri efek, buatlah file baru beri nama index.html.


    <html>
    <head>
    </head>
    <body>
    <h1>
    Ripple Click Effect</h1>
    <ul>
    <li><a class="ripple" href="#">Dashboard</a></li>
    <li><a class="ripple" href="#">My Account</a></li>
    <li><a class="ripple" href="#">Direct Messages</a></li>
    <li><a class="ripple" href="#">Chat Rooms</a></li>
    <li><a class="ripple" href="#">Settings</a></li>
    <li><a class="ripple" href="#">Logout</a></li>
    </ul>
    </body>
    </html>


    Sekarang kita akan membuat file CSS untuk mengubah tampilannya serta membuat keyframes untuk animasi ripple, buatlah file baru dan beri nama style.css.

    /*basic reset*/

    * {
    margin: 0;
    padding: 0;
    }

    body {
    background-size: cover;
    }

    h1 {
    font: normal 32px/32px Bitter;
    color: black;
    text-align: center;
    padding: 85px 100px;
    }


    /*nav styles*/

    ul {
    background: white;
    border-top: 6px solid hsl(180, 40%, 60%);
    width: 200px;
    margin: 0 auto;
    }

    ul li {
    list-style-type: none;
    /*relative positioning for list items along with overflow hidden to contain the overflowing ripple*/
    position: relative;
    overflow: hidden;
    }

    ul li a {
    font: normal 14px/28px Montserrat;
    color: hsl(180, 40%, 40%);
    display: block;
    padding: 10px 15px;
    text-decoration: none;
    cursor: pointer;
    /*since the links are dummy without href values*/
    /*prevent text selection*/
    user-select: none;
    /*static positioned elements appear behind absolutely positioned siblings(.ink in this case) hence we will make the links relatively positioned to bring them above .ink*/
    position: relative;
    }


    /*.ink styles - the elements which will create the ripple effect. The size and position of these elements will be set by the JS code. Initially these elements will be scaled down to 0% and later animated to large fading circles on user click.*/

    .ink {
    display: block;
    position: absolute;
    background: hsl(180, 40%, 80%);
    border-radius: 100%;
    transform: scale(0);
    -webkit-transform: scale(0);
    -moz-transform: scale(0);
    }

    .fade-out {
    transform: opacity(0);
    -webkit-transform: opacity(0);
    -moz-transform: opacity(0);
    }


    /* animation effect keyframes */

    .ink.animate {
    animation: ripple 0.65s forwards;
    -webkit-animation:ripple 0.65s forwards; /* For Chrome & Safari/Webkit based browser */
    -moz-animation:ripple 0.65s forwards; /* For Mozilla Firefox */
    }

    .ink.animate.end {
    transition: all 0.5s ease-in-out;
    background-color: rgba(255, 0, 0, 0.0);
    box-shadow: none;
    border-radius: 0px;
    }
    @-webkit-keyframes ripple{
    100% {
    -webkit-transform: scale(2.5);
    transform: scale(2.5);

    }
    }
    @-moz-keyframes ripple{
    100% {
    -moz-transform: scale(2.5);
    transform: scale(2.5);

    }
    }

    @keyframes ripple {
    /*scale the element to 250% to safely cover the entire link and fade it out*/
    100% {
    transform: scale(2.5);
    -webkit-transform: scale(2.5);
    -moz-transform: scale(2.5);
    }
    }


    Selanjutnya kita akan menggunakan javascript dan jquery untuk membuat animasi efek Ripple. Buatlah file javascript baru dan beri nama ripple.js, setea itu deklarasikan semua variabel yang dibutuhkan untuk membuat efe ripple.

    (function($){
    var parent,ink,d,x,y;
    }(jQuery);

    Berikut sedikit penjelasan tentang variabel yang akan digunakan
    variabelfungsi
    parent digunakan untuk menyimpan objek html parent dari objek yang di klik
    ink digunakan untuk menyimpan element html baru yang akan memberikan efek animasi ripple pada elemen yang diklik
    d digunakan untuk menyimpan lebar atau tinggi element parent untuk mendapatkan diameter lingkaran untuk efek ripple
    x digunakan untuk menyimpan posisi x dari parent element yang diklik
    y digunakan untuk menyimpan posisi y dari parent element yang diklik
    Sekarang kita akan membuat fungsi untuk melakukan animasi pada 2 event yaitu event mousedown dan mouseup, mousedown adalah event saat mousedown ditekan dan mouseup adalah event saat tombol mouse dilepas/selesai ditekan. Sebelumnya pada script html tiap element list saya beri nama class ripple sehingga kita akan menggunakan nama class untuk mengeksekusi animasi.
    Note:
    untuk mengeksekusi perintah yang melibatkan lebih dari satu element menggunakan javascript sebaiknya menggunakan class bukan id, karena id hanya akan mengambil 1 element pertama saja.

    (function($){
    var parent,ink,d,x,y;
    $('.ripple').mousedown(function(e){

    });
    $('.ripple').mouseup(function(e)){

    });
    }(jQuery);

    Selanjutnya kita akan mulai mengeksekusi perintah-perintah pada event mousedown terlebih dahulu. Didalam fungsi mousedown kita dapat mengakses objek yang sedang diklik dan menganimasikannya menggunakan css yang telah dibuat sebelumnya. Pertama kita perlu mendapatkan parent element dari element yang diklik.

    var parent = $(this).parent();

    Setelah mendapatkan element parent dari objek yang di klik kita perlu mengecek apakah element ink sudah ada pada element parent atau tidak, jika tidak ada maka buat element ink baru kemudian menyisipkannya kedalam parent element, kemudian simpan element ke variable ink.

    if (parent.find(".ink").length == 0){
    parent.prepend("
    ");
    }
    ink = parent.find(".ink");

    Agar efek ripple dapat selalu berjalan ketika mouse diklik kita perlu menghapus nama class animate dan end dari element ink jika memang pada element parent sudah terdapat element ink.

    ink.removeClass("animate");
    ink.removeClass("end");

    Selanjutnya kita perlu mengatur ukuran dari element ink menggunakan lebar atau tinggi element parent untuk membuat diameter lingkaran yang bisa untuk menutupi element.

    if (!ink.height() && !ink.width()) {
    d = Math.max(parent.outerWidth(), parent.outerHeight());
    ink.css({
    height: d,
    width: d
    });
    }

    Selanjutnya kita perlu mengatur posisi dari element ink namun kita harus mendapatkan kordinat x dan y saat mouse ditekan terlebih dahulu. Untuk mendapatkan kordinat x kita perlu mendapatkan kordinat x dari objek yang diklik relatif pada halaman kemudian dikurangi dengan posisi element parent relatif pada halaman dan dikurangi setengah dari lebar element ink, untuk kordinat y kita dapat menggunakan rumus yang sama yang berbeda hanya pada yang terakhir dimana untuk x kita menggunakan setengah dari lebar element ink sedangkan untuk y kita menggunakan setengah dari tinggi element ink.

    x = e.pageX - parent.offset().left - ink.width() / 2;
    y = e.pageY - parent.offset().top - ink.height() / 2;

    Sekarang atur posisi dari element ink dan tambahkan class animate

    ink.css({
    top: y + 'px',
    left: x + 'px'
    }).addClass("animate");

    Sekarang kita telah selesai membuat efek ripple pada event mousedown, sekarang kita perlu menambahkan 1 baris terahir di event mouseup untuk memberikan efek fade saat mouse selesai diklik dengan menambahkan nama class end pada element ink.

    ink.addClass("end");

    Sampai disini Anda telah selesai Membuat Efek Ripple Berbasis Material Design Menggunakan jQuery. Mungkin itu saja yang dapat saya berikan pada postingan kali ini.
    Semoga Bermanfaat ...!!!

    Full Code + Result